Penelitian untuk mengetahui bakat dalam dunia matematika bisa diketahui sejak bayi berumur 6 bulan, sesuai yang dilansir dari discovery news yang mengatakan bahwa kepekaan primitif terhadap angka yang dimiliki bayi brumur 6 bulan mereka dapat membedakan item-item dengan kelompok angka berbeda, yang ditengarai kemampuan inilah yang bisa memperlihatkan bayi memiliki kemampuan dalam belajar matematika.Elizabeth Brannon seorang peneliti yang terlibat dalam studi tersebut yang merupakan seorang psikologi dan ilmu saraf duke university di nort carolina, dia dan tim menciptakan sebuah alat tes matematika untu bayi, dimana tes ini ditengarai dapat digunakan untuk memberikan penilaian ataupun skor terhadap "kepekaan primitif bayi terhadap angka".
didalam tes, serangkaian pola hitam putih yang dibuat dari sejumlah titik berkedip-kedip di dua layar di epan bayi .Perbedaan dari pola-pola tersebut bahwa salah satunya selalu menunjukkan pola-pola yang terbuat dari jumlah titik yang sama banyak, meskipun ukuran serta pengaturan titiknya berubah. Sedang di layar satunya, jumlah titik yang membentuk sebuah pola yang mengalami perubahan, bertambah maupun berkurang.
Nah, dengan tes semacam ini, seorang bayi yang mempunyai kepekaan angka yang kuat akan melihat ke sisi layar dengan jumlah titik yang berubah-ubah. Dia juga akan cenderung melihat layar dalam waktu yang cukup lama.
Dengan menggunakan metode seperti ini, Brannon dan timnya menguji kepekaan angka terhadap 48 bayi berusia 6 bulan. Kemudian mereka menindak lanjuti penelitian ini saat anak tersebut berusia 3,5 tahun. Di mana anak-anak tersebut diminta untuk melakukan sejumlah tes matematika, mencari tahu seberapa baik mereka dapat mengenal angka. Anak yang mempunyai kepekaan angka yang kuat pada saat masih bayi ternyata memiliki hasil tes matematika yang lebih baik.
Mungkin itu sedit artikel tentang cara mengetahui kemampuan matematika sejak bayi yang bisa sajikan semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya di blog Modul bahanajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka untuk pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk dapat memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses pembelajaran disekolah.
Kurikulum 2013 diberlakukan secara bertahap mulai th. ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khusus bagi sekolah-sekolah yang siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 sendiri dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV (SD/MI) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah, Kelas VII SMP/MTs (Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 di harapkan Kurikulum 2013 telah di laksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru serta tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum 2013 di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu semua , Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan serta Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi untuk Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK, serta guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan juga guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas dalam pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas, jenjang pendidikan, dan mata pelajaran. Modul ini diharapkan dapat membantu pihak yang menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Untuk lebih jelasnya silahkan download Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya di rumuskan secara terpadu kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus di kuasai peserta didik. Juga di rumuskan proses pembelajaran serta penilaian yang diperlukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Buku yang mengacu pada kurikulum ini harus dirancang dengan menggunakan proses belajar yang sesuai untuk mencapai kompetensi dengan proses penilaian yang sesuai.
Pertanyaan yang muncul adalah seperti apa bentuk idealnya Buku Siswa Kelas I SD/MI yang sebenarnya belum bisa membaca dan menulis? jawaban atas pertanyaan ini bisa sangat ekstrim. Dalam hal isi dari buku, ada yang menginginkan tanpa buku sama sekali, tapi ada juga yang menginginkan satu buku terpisah untuk setiap pelajaran.
Buku Seri Pembelajaran Tematik Terpadu yang diperuntukan Siswa Kelas I SD/MI ini ditulis sebagai jalan tengah diantara keinginan yang muncul. Bukan tanpa buku, melainkan ada buku yang paling tidak memuat materi berisi kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan peserta didik Kelas I SD/MI agar dapat mencapai kompetensi yang sudah diharapkan.
Pendekatan pembelajaran tematik terpadu di pilih atas beberapa alasan. Pertama, peserta didik Kelas I SD / MI, yang sesuai dengan perkembangannya lebih mudah untuk memahami pengetahuan faktual, diajak melalui tema-tema mengikuti alur proses pembelajaran trans disipliner dimana kompetensi diajarkan dikaitkan dengan konteks pesertadidik dan lingkungannya. Kedua, dengan cara melalui pendekatan terpadu, pembelajaran multidisiliner - interdisipliner di wujudkan agar dapat tumpang tindih antara materi matapelajaran dapat di hindari demi tercapainya sebuah efisensi materi pembelajaran dan efektivitas penyerapan nya oleh peserta didik.
Untuk lebih jelasnya mengenai Tematik Kegiatan guru Kelas 01 SD Kurikulum 2013 silahkan anda unduh di link ini terimakasih sudah mau berkunjung di blog belajar-soal-matematika.blogspot.com silahkan share jika bermanfaat.
0 Response to "√Cara Mengetahui Kemampuan Matematika Sejak Bayi Lengkap Kuncinya"
Posting Komentar