Rumus Muatan Listrik dan Contoh Soal Paling Lengkap
Rumus Muatan Listrik – Di Sekolah SMA pastinya kalian ada Materi tentang Muatan Listrik didalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA), dan jika kalian sebagai Pelajar SMA belum cukup memahami tentang Muatan Listrik yang sudah diterangkan dan diajarkan oleh Guru Fisika kalian maka disini kalian bisa mempelajari Materi Muatan Listrik Fisika secara lebih jelas dan detail karena disini Penulis Rumus Rumus telah membahas lengkap tentang Materi Muatan Listrik Fisika tersebut, seperti Apa Itu Muatan Listrik dan Rumus Menghitung Muatan Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap.
Dan langsung saja bahwa didalam Pengertian Muatan Listrik didalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (Fisika SMA) adalah salah satu Sifat Muatan Dasar yg dibawa oleh suatu Partikel Dasar yang dapat menyebabkan Partikel Biasa tersebut mengalami Gaya Tolak Menolak dan Gaya Tarik Menarik. Perlu kalian ketahui bahwa Muatan Listrik dari Suatu Partikel Dasar tersebut dapat berjenis Positif dan Negatif, selain itu jika terdapat 2 Buah Benda yang mempunyai muatan yg sama maka akan saling tolak menolak, tetapi jika muatan dari kedua benda itu berbeda jenis maka kedua benda tersebut akan tarik menarik satu sama lain.
Jenis Muatan Listrik Dalam Fisika
Untuk Macam Macam Muatan Listrik di dalam ilmu Fisika ini mempunyai Dua Jenis Muatan Listrik yang antara lain [1] Muatan Listrik Elektron yg membawa Muatan Negatif dan [2] Muatan Listrik Proton yg membawa Muatan Positif. Dan didalam masing – masing Kedua Muatan (Muatan Positif dan Muatan Negatif) tersebut mempunyai Muatan 1 Elektron sama dengan – 1,6.10-19 coulomb dan + 1,6.10-19 coulomb.
Kemudian didalam Muatan Listrik pada Suatu Benda itu ditentukan oleh Jumlah Proton dan Jumlah Elektron yg terkandung didalam benda tersebut, sebagai Contoh Muatan Listrik jika sebuah benda terdapat kelebihan elektron = kekurangan proton maka benda tersebut akan bermuatan Negatif. Dan Contoh Muatan Listrik lainnya ialah jika terdapat benda yang kekurangan elektron = kelebihan proton maka benda itu bermuatan Positif. Selain itu jika terdapat suatu Benda jika Jumlah Elektron = Jumlah ∑ Proton = ∑ Elektron maka benda itu tidak bermuatan atau dalam konteks ini bersifat Muatan Netral.
Sifat – Sifat Muatan Listrik Yang Ada
Lalu didalam Muatan Listrik sendiri mempunyai Sifat – Sifat yang bisa dikatakan seperti Sifat pada Manusia, dan Sifat – Sifat Muatan Listrik tersebut antara lain :
1. Sifat Muatan Listrik pertama ialah Muatan Listrik yang sejenis akan saling tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan saling tarik menarik satu sama lain, dan dalam hal ini sama seperti Sifat Manusia karena jika antara Laki – Laki dan Perempuan (Tidak Sejenis) maka akan timbul tarik menarik (ketertarikan).
2. Sifat Muatan Listrik kedua adalah Muatan Listrik sangat mirip dengan Massa karena Muatan Listrik mempunyai Hukum Kekekalan Muatan yang sama seperti Hukum Kekekalan Massa. Gaya yg ditimbulkan oleh 2 Muatan Listrik memiliki dan mempunyai karakter yg hampir sama seperti Gaya Gravitasi yg ditimbulkan oleh 2 buah benda dg massa yg tertentu, dan gaya antar muatan itu juga memiliki sifat terpusat dan konservatif.
3. Sifat Muatan Listrik yang ketiga adalah besaran pokok fisika yg dapat diukur dlm satuan coulomb (c). Dan perlu kalian ketahui bahwa nilai 1 coulomb itu sama dengan 6,24 x 1018 muatan proton (e) sehingga muatan yg dikandung oleh sebuah proton ialah 1,602 x 1019 coulomb. Selain itu nilai Elektron memiliki muatan yg sama dengan proton, hanya saja berbeda jenis sehingga nilai Elektron tersebut seperti ini (-)1,602 x 10-19 coulomb.
Rumus Muatan Listrik Dalam Fisika
Setelah kalian cukup memahami tentang Pengertian, Jenis dan Sifat – Sifat Muatan Listrik maka sekarang tiba saatnya bagi kalian untuk mengetahui dan memahami secara lebih dalam mengenai Rumus Muatan Listrik, dan Rumus Muatan Listrik ini bisa kalian lihat secara langsung dibawah ini :
Kemudian untuk penjelasan tentang Rumus Muatan Listrik diatas ialah merupakan Rumus Mencari Muatan Listrik dengan mematematiskan dari Hukum Coulumb, dan sebagai tambahan informasi saja bahwa Hukum Coulumb didalam ilmu Fisika merupakan Hukum yg ditemukan oleh seorang ilmuwan yang berasal dari Perancis yang bernama Charles Augustin de Coulomb dan Hukum Coulumb ini ditemukan di Abad ke 18 silam.
Adapun didalam Bunyi Hukum Coulomb tersebut seperti ini : ” Gaya tarik menarik ataupun gaya tolak menolak antara 2 muatan listrik, itu sebanding dg muatan – muatan’nya dan berbanding terbalik dg kuadrat jarak yg memisahkan kedua muatan listrik tersebut ”. Seperti itu lah Bunyi Hukum Coulomb yang ditemukan oleh Ilmuwan Charles Augustin de Coulomb dan semoga saja bisa bermanfaat bagi kalian semua Pembaca dan Pelajar SMA.
Contoh Soal Muatan Listrik dan Jawabannya
Terdapat Suatu Benda yg mempunyai massa sebesar 40 gram dan bermuatan q1 = 1 µC yang digantungkan di seutas tali dengan massa yang telah diabaikan. Lalu disebelah kiri didalam benda tersebut telah diletakkan sebuah muatan q2 dg besaran muatan sebesar -2 µC yg dapat menyebabkan posisi benda tersebut dapat bergeser ke sebelah kiri. Jika Diketahui k = 9.109 Nm2/C2 dan G = 10 ms-2 maka tentukan nilai dari tegangan yg dialami oleh tali tersebut ??.
Demikianlah pembahasan tentang Rumus Muatan Listrik dan Penjelasannya secara lebih lengkap dan lebih dalam, semoga saja apa yg tlah dituliskan dan dijelaskan oleh Penulis disini bisa bermanfaat bagi kalian Para Pembaca dan Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) karena tidak bisa dipungkiri bahwa selain Materi Gerak Parabola didalam Mata Pelajar Fisika SMA, Materi Muatan Listrik ini sering sekali keluar di Soal – Soal Ujian, baik itu Soal Ujian Sekolah dan Soal Ujian Nasional sehingga sangat baik sekali bagi kalian Para Pelajar untuk memahami tentang Rumus Muatan Listrik dan Penjelasan lainnya secara lebih dalam mengenai Muatan Listrik Fisika ini, setidaknya kalian menjadi lebih tau dan pintar akan Materi Muatan Listrik.
Rumus Gerak Parabola, Pengertian Lengkap Dengan Penjelasannya
Rumus Gerak Parabola | pada kesempatan ini rumusrumus.com akan memberikan informasi mengenai gerak parabola, namun sebelumnya kami akan menjelaskan mengenai gerak parabola itu sendiri agar anda bisa lebih mengerti apa itu sebenarnya gerak parabola, jika anda belum tahu gerak parabola itu juga bisa dinamai dengan gerak perulu, dan gerakan ini dinamakan gerak parabola karena adanya lintasan yang memiliki bentuk parabola bukan bergerak secara lurus, dan contoh yang cukup simple dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari mengenai gerak parabola ini adalah ketika anda melempar sebuah bola kedepan maka bola akan melengkung turun ketanah, atau bisa juga ketika ada peluru meriam yang ditembakan maka peluru meriam tersebut akan memiliki gerak parabola, dan bisa juga dari gerakan seseorang yang melompat maju kedepan maka dia akan mendapati gerak parabola pada lompatannya
Dan gerak parabola ini terjadi karena adanya gaya gravitasi yang menarik benda ke bawah sehingga tercipta gerakan vertikal yang jatuh kebawah dan gerakan ini akan semakin cepat jika sudah semakin dekat dengan tanah, dan hal ini juga diungkapkan pada hukum newton menenai inersia , apabila jumlah gaya yang bekerja di suatu benda itu adalah nol, maka benda itu bisa bergerak dalam kecepatan yang tetap atau terdiam, Dan yang perlu digaris bawahi itu adalah gaya gravitasi itu sebenarnya tidak bisa mempengaruhi kecepatan horisontal suatu benda, dan kedua gerak ini sebenarnya tidak bisa distaukan karena antara gerakan lusus berubah beraturan ke arah vertikal dan gerak lurus beraturan arah horisontal bekerja sendiri-sendiri, namun ketika gerakan ini bekerja pada satu benda yang sama maka akan timbul gerakan parabola, sehingga memang gerak parabola itu adalah gerak yang bisa terjadi karena adanya perpaduan antara gerakan lurus beraturan dengan gerakan lurus berubah beraturan
Anda bisa melihat gambar yang ada diatas dan dari situ kita bisa mendapatkan kesimpulan kalau gerak parabola itu memiliki 3 buah titik kondisi :
TITIK A itu merupakan titik dimana benda baru saja bergerak dan benda itu memikli kecepatan awal {}
TITIK B itu adalah titik dimana benda sudah berada di akhir lintasannya
TITIK C itu merupakan titik tertinggi yang ada pada benda dimana benda tersebut sedang ada pada ketinggian yang maksimal , dan di titik ini kecepatan vertikal benda itu bersarnya 0 (nol) ( )
Rumus Gerak Parabola
Di Titik Awal
Kecepatan yang terurai itu memiliki 2 (dua) buah vektor yaitu V0y dan juga Vox, sehingga jika anda ingin mencari nilah Vo maka anda bisa menggunakan rumus phytagoras/trgonometri sebagai berikut
Di Titik A
Kecepatan, untuk bisa menghitung Vx tetap bisa menggunakan rumus kecepatan awal hal ini dikarenakan masuk kedalam gerak lurus beraturan, sedangkan untuk menghitung Vy kecepatan maka hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi yang menarik ke bawah atau bisa disebut sebagai gerak lurus berubah beraturan yang membuat kecepatan menjadi berkurang :
Jarak, Untuk bisa menghitung jarak horizontal anda bisa menggunakan rumus jarak gerak lurus beraturan, namun jika anda ingin menghitung jarak vertikal atau tinggi maka anda bisa menggunakan rumus gerak lurus berubah beraturan sebagai berikut :
Di titik Tertinggi atau Ymaks
Kecepatan, kecepatan horizontal itu tetap sedangkan kecepatan vertikal itu = 0, hal ini terjadi karena benda telah mencapai titik maksimum sehingga benda tersebut bisa diam sesaat kemudian bergerak turun kebawah
Jarak, Jika anda ingin mencari horizontal (X) atau titik dimana benda tersebut berada di titik yang paling tinggi atau Ymaks, maka hal tersebut dapat diturunkan dari rumus jarak gerak lurus beraturan
Vertikal ( Y/h/tinggi),Anda bisa menggunakan rumus dibawah ini utuk bisa menghitung berapa tinggi maksimum yang bisa dicapai sebuah benda
Waktu,sedangkan untuk mencari waktu itu diturunkan berdasarkan persamaan Vy=0
Di titik C
Dan untuk gerak parabola yang ada di titik C itu sebenarnya hampir mirip dengan yang ada di titik A, namun perbedaannya hanya karena di titik C itu ditarik oleh gaya gravitasi
Di Titik D ( Jarak yang terjauh atau Xmaks )
Waktu, rumus untuk menghitung berapa waktu yang digunakan suatu benda untuk bisa sampai ke titik terjauh = 2x (kali) waktu benda untuk bisa mencapai jarak ketika ada di titik yang tertinggi
Jarak
Vertikal, jarak sampai ditanah sehingga y = 0 adalah :
Horizontal, jarak horizontal ini bisa diambil dari rumus jarak gerak lurus berubah beraturan
Kecepatan sesaat sampai ke tanah, kecepatan horizontal itu tetap bisa menggunakan rumus gerak lurus beraturan, sedangkan jika kecepatan vertikal yang ditarik oleh gaya gravitasi maka akan mengalami beberapa penambahan kecepatan atau bisa disebut dengan gerak lurus berubah beraturan
Dan itulah rumus gerak parabola lengkap yang bisa kami sampaikan saat ini, untuk artikel selanjutnya kami akan membahas beberapa contoh soal dari rumus gerak parabola agar anda bisa lebih mengerti dan memahami mengenai pelajaran fisika kali ini
Sifat dan Macam – Macam Prisma Bangun Ruang
Macam Prisma Bangun Ruang – Setelah dipertemuan sebelumnya telah dibahas tentang Rumus Luas dan Volume Prisma, maka sekarang tiba saatnya bagi kalian Para Pembaca untuk mengenal Sifat Prisma Bangun Ruang dan mengenal Jenis Prisma Bangun Ruang Matematika. Hal ini dikarenakan Bangun Ruang Prisma ini merupakan salah satu Bangun Ruang Matematika yang sangat sering sekali keluar di Soal – Soal Ujian Sekolah, baik itu Soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Soal Ujian Nasional (UN) sehingga sudah sepantasnya Penulis untuk memberikan ulasan tentang Bangun Ruang Prisma ini secara lebih mendalam.
Langsung saja didalam Pengertian Prisma Menurut Wikipedia Indonesia ialah Bangun Ruang Matematika Tiga Dimensi yang telah dibatasi oleh Alas dan Tutup Identik yang berbentuk Segi-n dan sisi – sisi tegak yang berbentuk persegi panjang maupun persegi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa Bangun Ruang Prisma ini merupakan Bangun Ruang Matematika yang memiliki penampang melintang yang sama dlm bentuk dan ukurannya. Adapun untuk Contoh Bangun Ruang Prisma di kehidupan sehari – hari antara lain Tenda Perkemahan, Atap Rumah, Teropong Binokuler, Kotak Tisu dan Bungkus Kemasan Makanan.
Macam – Macam Prisma Bangun Ruang
Kemudian untuk Macam – Macam Prisma Bangun Ruang Menurut Bentuk Alasnya dibedakan antara lain Prisma Segitiga, Prisma Segi-n, Prisma Segi Empat, Prisma Segi Lima dan Prisma Segi Enam. Namun perlu kalian ketahui sebagai Para Pembaca dan Pelajar bahwa Bangun Ruang Prisma ini jika semakin banyak jumlah n maka Bangun Ruang Prisma akan mendekati bentuk Bangun Ruang Tabung dg sisi atas dan sisi alas mendekati lingkaran.
Sifat – Sifat Prisma Bangun Ruang
Setelah kalian mengenal Macam Bangun Ruang Prisma seperti yang telah dijelaskan diatas, maka sekarang tiba saatnya bagi kalian untuk mengetahui Sifat – Sifat Bangun Ruang Prisma ini yang antara lain : Bangun Ruang Prisma mempunyai 6 Buah Titi Sudut, Prisma mempunyai 9 Buah Rusuk, Jaring – Jaring Prisma berupa 2 Segitiga dan 3 buah Persegi Panjang, Bangun Ruang Prisma ini memiliki 5 Buah Bidang Sisi yg terbagi menjadi 2 Buah Sisi berbentuk Segitiga dan memiliki 3 sisi yg berbentuk Segi Empat.
Rumus Prisma Bangun Ruang Matematika
Sedangkan didalam Rumus Bangun Ruang Prisma sendiri terbagi menjadi 2 rumus yang antara lain
Rumus Luas Prisma :
L = 2 x Luas Alas + Luas Selimut
Rumus Volume Prisma :
V = Luas Alas x Tinggi
Sedangkan didalam Contoh Soal Mencari Luas dan Volume Prisma Bangun Ruang Matematika bisa kalian lihat secara lansung ditautan Rumus Prisma Bangun Ruang Matematika tersebut, karena di tautan tersebut telah Penulis jelaskan secara lebih detail tentang Rumus Prisma dan Contoh Soalnya. Mungkin hanya seperti itu saja penjelasan tentang Sifat Prisma dan Jenis Bangun Ruang Prisma, semoga saja ulasan ini bisa berguna dan bermanfaat bagi kalian semua Para Pembaca di Laman Rumus Rumus ini karena sekali lagi Bangun Ruang Prisma salah satu Bangun Ruang yang penting sekali untuk dipahami selain Bangun Ruang Kubus, Balok, Tabung, Limas dan Kerucut.
0 Response to "√Rumus Muatan Listrik Dan Contoh Soal Paling Lengkap Lengkap Kuncinya"
Posting Komentar