Bunyi Hukum Kepler 1, 2 dan 3 dalam Fisika
Hukum Kepler – Dijaman Dahulu Manusia beranggapan bahwa Matahari itu bergerak mengelilingi Bumi dan Planet Bumi yang diam, pemahaman tersebut berdasarkan Manusia Jaman Dahulu melihat Matahari berpindah dari Timur ke Barat dan tentunya Paham tersebut sangatlah salah karena Matahari selalu Diam ditempatnya dan sebenarnya Bumi lah yang setiap hari mengelilingi Matahari disetiap harinnya dan hal tersebut telah dibuktikan secara jelas didalam Ilmu Fisika oleh Hukum Kepler.
Sebelum adanya Hukum Kepler, Manusia Zaman Dahulu telah menganut Paham Geosentris yakni paham yg membenarkan bahwa Bumi merupakan Pusat dari Alam Semesta dan Paham ini didasari oleh Manusia yang setiap hari hanya mengamati Matahari, Bulan dan Bintang yang selalu bergerak, sedang Planet Bumi terasa diam. Anggapan tersebut dikembangkan oleh Claudius Ptolemeus yang merupakan Astronom Yunani yang hidup ditahun 100 – 170 Masehi yang menurut nya Bumi itu berada di Pusat Tata Surya dan Matahari berserta Planet – Planet mengelilingi Bumi dlm lintasan melingkar dan Paham Geosentris tersebut bertahan selama 1400 tahun.
Kemudian ditahun 1543 Nicolaus Copernicus yang merupakan seorang Astronom berasal dari Polanda yang hidup ditahun 1473 – 1543 mencetuskan Model Heliosentris yang artinya adalah Planet Bumi beserta Planet – Planet yang lain mengelilingi Matahari dalam Lintasan yang melingkar. Tentu saja Model Heliosentris milik Nicolaus Copernicus ini lebih baik dibandingkan dengan Paham Geosentris yang dikembangkan oleh Claudius Plotemeus, hanya saja Pendapat Copernicus ini kuranglah benar karena ia masih memakai lingkaran sebagai bentuk lintasan gerak Planet karena sebenarnya bentuk Lintasan Gerak Planet berbentuk Elips.
Sedangkan untuk Hukum Kepler sendiri ditemukan oleh Seorang Matematikawan yg juga seorang Astronom asal Jerman yang bernama Johannes Kepler yang hidup ditahun 1571 – 1630. Lalu Johannes Kepler ditahun 1569 menerbitkan Buku Pertamanya di Bidang Astronomi yang berjudul The Mysteri Of The Universe dan didalam Buku tersebut Johannes Kepler menjelaskan bahwa ia menemukan kekurangan yang ada didalam Model milik Astronom Nicolaus Copernicus dan Claudius Plotemeus sehingga Kepler meninggalkan Model Nicolaus Copernicus dan Claudius Plotemeus tersebut, lalu mencari Model Baru.
Barulah ditahun 1609 Penemu Hukum Kepler yakni Johannes Kepler menemukan Bentuk Orbit yang cocok yakni Bentuk Orbit atau Lintasan Gerak Planet menurut Johannes Kepler ialah berbentuk Elips bukan Melingkar. Penemuan Johannes Kepler ini didasari oleh data pengamatan yang dilakukan oleh Tycho Brahe seorang Astronom terkenal berasal dari Denmark yang hidup diantara tahun 1546 – 1601 dan Penemuan Johannes Kepler (Hukum Kepler Pertama) ini dipublikasikan didalam Bukunya yang berjudul Astronomia Nova yang nantinya juga disertai oleh Hukum Kepler Kedua, sedangkan untuk Hukum Kepler Ketiga ditulis didalam Buku Kepler berjudul Harmonices Mundi yang dipublikasikan oleh Kepler sepuluh tahun kemudian.
Bunyi Hukum Kepler 1 (Pertama)
Didalam Hukum Kepler I (Pertama) menjelaskan tentang bagaimana Bentuk Lintasan Orbit Planet – Planet didalam Tata Surya yang berbentuk Elips bukan Melingkar dan Bunyi Hukum Gerakan Planet Kepler yang pertama seperti ini, ” Lintasan disetiap Planet ketika mengelilingi Matahari berbentuk Elips, dimana Matahari terletak pd salah satu Fokus-nya ”.
Kalian bisa melihat Gambar dibawah yang telah menjelaskan bahwa Bentuk Elips dari Lintasan Orbit Planet yg mengelilingi Matahari, dimana Matahari berada disalah satu titik Fokus-nya yg ditanda dengan huruk F1 dan F2 didalam Gambar dibawah. Untuk Planet yg ada pada jarak r2 dari F2 atau pada jarak r1 dari F1, jika Posisi Planet tersebut berubah maka jarak r1 dan r2 ikut berubah. Lalu Jarak a digambar bawah disebut dengan Sumbu Semimayor dan 2a disebut mayor, sedang jarak b pada gambar atas disebut dengan Sumbu Semiminor dan 2b disebut minor serta Jarak c dari titik pusatnya merupakan titik fokus dimana c² = a² + b².
Bunyi Hukum Kepler 2 (Kedua)
Lalu didalam Hukum Kepler II (Kedua) ini menjelaskan tentang kecepatan orbit suatu planet di Tata Surya dan Bunyi Hukum Orbit Planet Kepler Yang Kedua ini ialah , ” Setiap Planet bergerak sedemikian sehingga suatu Garis Khayal yg ditarik dari Matahari ke Planet tersebut mencakup daerah dg Luas yg sama dlm waktu yg sama ”.
Bunyi Hukum Kepler 3 (Ketiga)
Sedangkan untuk Hukum Kepler III (Ketiga) menjelaskan tentang periode Revolusi disetiap Planet yang mengelilingi Matahari dan Bunyi Hukum Periode Revolusi Kepler Yang Ketiga ialah, ” Kuadrat periode suatu planet sebanding dg pangkat tiga jarak rata – ratanya dari Matahari ”.
Lalu didalam Rumus Kepler secara Matematis dapat ditulis seperti dibawah ini :
Persamaan Rumus tersebut dapat diturunkan dengan menggabungkan 2 persamaan Hukum Newton yakni Hukum Gravitasi Newton dan Hukum Newton II (Kedua) yang sudah dijelaskan oleh redaksi rumusrumus.com secara lengkap dan detail diwaktu kemarin. Mungkin seperti itu saja pembahasan tentang Bunyi Hukum Kepler I, II, III dan semoga saja apa yang sudah dijelaskan ini dapat berguna bagi kalian khususnya para pelajar baik di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) maupun tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) yang berada diseluruh Indonesia.
Hukum Gravitasi Newton Dalam Ilmu Fisika
Hukum Gravitasi Newton – Sebelum membahas secara lebih detail tentang Hukum Gaya Gravitasi Newton, ada baiknya jika kalian para pembaca yang notabenya kebanyakan dari Kalangan Pelajar Siswa Siswi baik tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa Mahasiswi yang berada di seluruh Indonesia untuk mengetahui Pengertian Gaya Gravitasi karena didalam Ilmu Fisika Pengertian Gravitasi ialah Gaya yg timbul akibat interaksi gaya tarik menarik antar materi.
Lalu Pengertian Gaya Gravitasi Bumi didalam Ilmu Fisika Dasar ialah Gaya Tarik Bumi terhadap benda yg ada diatas permukaannya ke arah Pusat Bumi dan sebagai contoh yang sangat simple untuk membuktikan bahwa di Bumi terdapat Gaya Gravitasi ialah kalian bisa melemparkan Benda, Barang maupun Buah ke Atas maka pastinya Benda tersebut akan jatuh kebawah. Hal tersebut dikarenakan Gaya Tarik Benda yg dilempar oleh kalian terhadap Bumi jauh lebih kecil dibandingkan dg Gaya Tarik Bumi terdapat Benda tersebut.
Kemudian Perihal Gravitasi Bumi ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Ahli Fisikawan, Ahli Astronomi, Ahli Matematikawan dan Teolog yang bernama Sir Isaac Newton yang lahir pada tahun 1643 – 1727 dan berasal dari Inggris. Pada sejarahnya Sir Isaac Newton menemukan Hukum Gravitas Newton berasal dari ia memperhatikan peristiwa Apel Yang Jatuh dan ia (Newton) berpikir bahwa ada suatu Gaya didalam Bumi yg belum diketahui dan Gaya tersebut menyebabkan Benda yg awalnya Diam menjadi Bergerak.
Sir Isaac Newton pun menyadari bahwa Gaya tersebut yang menyebabkan Bulan selalu berada didekat Planet Bumi dan tetap ada didlm lintasan orbit yg mengelilingi Planet Bumi. Berawal dari kejadian tersebut, Sir Isaac Newton menyebut gaya tersebut sebagai Gaya Gravitasi dan menetapkan bahwa Gaya ini (Gaya Gravitasi) pasti ada diantara semua benda baik yang ada di Bumi maupun di Luar Angkasa.
Bunyi Hukum Gravitasi Newton
Adapun untuk Bunyi Hukum Gaya Gravitasi Newton berbunyi, ” Setiap Massa menarik Massa yang lain dengan Gaya Segaris yg menghubungkan antara kedua Inti Massa dan Besarnya Gaya Tarik yg terjadi, berbanding lurus dgn perkalian kedua Massa & Berbanding terbalik dgn Kuadrat Jarak antara Kedua titik Massa Tersebut.
Teori mengenai Hukum Gravitasi Newton tersebut telah dikembangkan lebih jauh lg bahwa disetiap Benda Angkasa akan saling Tarik – Menarik dan ini dapat menjelaskan mengapa Bumi terus berputar mengelilingi Sang Matahari untuk mengimbangi Gaya Tarik – Menarik Gravitas Bumi – Matahari sehingga dengan memakai Fenomena tarik menarik Gravitasi ini juga dapat menjelaskan bahwa Meteor yg mendekat ke Planet Bumi di Ruang Angkasa akan tertarik oleh Gaya Gravitasi Bumi dan Jatuh ke Bumi.
Kemudian Sir Isaac Newton sendiri didalam Tulisannya di Journal Philosophiae Naturalis Principia Mathematica ditanggal 5 Juli 1687 lalu menjelaskan secara lebih detail tentang Gaya Gravitasi dalam bentuk Rumus yang diberi nama sebagai Rumus Gaya Gravitasi Newton.
Rumus Gravitasi Newton Fisika Dasar
Perlu kalian ingatkan sebagai Pelajar Siswa Siswi khususnya tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas) bahwa Rumus Gravitasi Newton ini sering muncul di Soal Ujian Sekolah ataupun di Soal Ujian Nasional (UN) sehingga kalian sebagai pelajar Siswa Siswi harus benar – benar dapat memahami atau mengerti tentang Rumus Gravitasi Newton didalam Rumus Dasar Fisika ini agar nantinya kalian bisa mengerjakan Soal – Soal Ujian Nasional dan Ujian Sekolah terkait Gravitasi maka anda bisa mengerjakannya dengan mudah.
Mungkin hanya seperti itu saja penjelasan dari rumusrumus.com terkait Hukum Gravitasi Newton dan Rumus Gravitasi Newton, semoga saja apa yang sudah dijelaskan diatas dapat berguna untuk kalian para Pelajar Siswa Siswi diseluruh Indonesia dan paling tidak akan bermanfaat bagi Masyarakat Umum dalam menjelaskan bahwa didalam Planet Bumi ini terdapat Gaya Gravitasi dan Gaya Gravitasi ini dapat membuat Benda – Benda yang Jatuh ke Atas akan Turun ke Bawah atau Gravitasi dapat menjelaskan bahwa Manusia tetap menginjak ke Tanah tidak melayang layang seperti di Luar Angkasa.
Pengertian Pengukuran Dalam Ilmu Fisika Dan Contohnya
Pengertian Pengukuran | Pada ilmu fisika sendiri memiliki berbagai istilah yang sangatlah familiar ketika terdengar di telinga, seperti pengukuran yang sedang kita bahas sekarang ini, sebenarnya pengukuran sendiri memang suatu ilmu yang bisa dibilang sangatlah diperlukan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya untuk materi sekolah dan juga untuk para ahli saja karena hampir setiap orang juga membutuhkan ilmu ini, andapun mungkin akan melakukan sebuah pengukuran apabila anda ingin mengetahui panjang suatu benda yang ada di sekitar anda
Memanglah pengukuran ini sangat penting untuk dipelajari oleh beberapa profesi namun tak bisa dipungkiri kalau semua orang juga sangatlah membutuhkannya, seperti tukang jahit yang memang harus mengukur bahan yang akan di jahit sebelum dia membentuk suatu baju atau mungkin celana, jika dia tidak melakukan pengukuran dengan benar mana mungkin dia bisa membuat baju yang diminta konsumen dengan sesuai, jika penjahit tidak menguasai ilmu pengukuran bisa jadi dia tidak akan laku dan akan ditinggalkan oleh konsumen karena ukuran pakaian yang dibuatnya tidak sesuai dengan pesanannya, maka dari itu diisini kami akan mengulas lebih lengkap dan detail mengenai pengukuran yang akan membuat anda bisa lebih paham mengenai pengertian pengukuran yang benar
Memang pengukuran itu adalah suatu hal yang sangatlah penting didalam ilmu pengetahuan bahkan tak bisa dipungkiri lagi kalau memang ilmu pengukuran ini sangatlah memegang peran diddalam perkembangan ilmu pengetahuan sampai saat ini, anda bisa menikmati semua benda dengan bentuk yang baik sekarang ini itu juga dibuat dengan pengukuran yang tepat, jadi memang pengukuran itu memang sangatlah penting dan bisa jadi semua yang ada didunia ini tak lepas dari hal itu, fakta ini juga sudah pernah diungkapkan oleh Lord Levin yang pernah mengungkapkan kalau apabila anda mengukur suatu benda lalu menuliskan hasilnya dengan angka-angka maka anda itu sudah mengetahui tentang hal itu, nah lalu kita simak saja pengertian pengukuran dibawah ini agar lebih jelas
Pengertian Pengukuran
Tidaklah sulit untuk mengetahui pengertian pengukuran karena sejatinya anda atau orang-orang yang ada disekitar anda itu pasti melakukan kegiatan pengukuran sehari-hari, karena pengukuran ini sangatlah luas, mulai dari pengukuran untuk bisa mengetahui berat suatu benda, panjang suatu benda ataupun lebar suatu benda, dan hal ini akan kami berikan beberapa contoh sederhana yang termasuk dalam pengukuran dibawah nanti , sekarang mari kita lihat pengertian pengukuran secara ringkas dibawah ini :
Pengukuran itu adalah membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan
Cukup mudah dipahami bukan pengertian pengukuran yang kami tulis diatas ini, jika anda masih belum paham mengenai pengukuran ini langsung saja anda melihat beberapa contoh dari pengukuran dibawah ini
Contoh pengukuran
Penjual Telur mengukur berat suatu telur ketika ada pembeli yang ingin membeli telur 1kg (mencari bobot telur merupakan pengukuran)
Tukang kayu mengukur kayu sepanjang 3 meter sebelum dia memutuskan untuk memotongnya (mencari panjang kayu merupakan pengukuran )
Nah banyak sekali alat yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran, seperti timbangan atau juga penggaris ataupun jangka sorong yang digunakan untuk mengukur panjang benda yang berbentuk bulat atau silinder sehingga tidak memungkinkan penggaris biasa untuk melakukan pengukuran tersebut
Dan itulah pembahasan rumusrumus.com kali ini mengenai Pengertian Pengukuran Dalam Ilmu Fisika yang bisa kami jabarkan sekarang ini, anda bisa membacanya kembali jika masih belum memahami secara penuh, namun anda juga bisa melihat macam-macam alat ukur agar anda bisa lebih paham mengenai materi pengukuran ini
0 Response to "√Bunyi Hukum Kepler 1, 2 Dan 3 Dalam Fisika Lengkap Kuncinya"
Posting Komentar